Indonesia Butuh Pembanguman Ekonomi Berkualitas
Selasa 26 Maret 2019, 12:10 WIB
Jakarta- Sedikitnya 100 ekonom perempuan menilai Indonesia membutuhkan pembangunan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Meski dalam empat tahun terakhir sudah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, yaitu diatas 5%, sehingga dibutuhkan perubahan struktur ekonomi yang terkait dengan peran infrastruktur industri dan pendalaman sektor keuangan.
Hal tersebut terungkap dalam Diskusi 100 Ekonom Perempuan Memandang Indonesia Ke Depan, yang dihadiri sekitar 200 peserta, baik itu ekonom, pengusaha, akademisi, profesional, dan LSM di Hotel Century, Jakarta, Selasa (26/3),
100 ekonom dan sejumlah pengusaha tidak hanya bicara ekonomi 2019 tetapi lebih pada apa dan bagaimana mengoptimalkan potensi ekonomi Indonesia dalam jangka menengah untuk tumbuh tinggi dan inklusif. Sepuluh ekonom perempuan diantaranya menjadi pembicara dalam diskusi tersebut, yaitu:
Hendri Saparini (Ekonom Core Indonesia), Amalia Adininggar (Ekonom Bappenas), Aviliani (Ekonom Senior Indef), Denni P. Purbasari (Ekonom KSP), Ninasapti Triaswati (Ekonom UI), Masyita Crystallin (Ekonom Bank DBS), Enny Sri Hartarti (Ekonom ISEI), Destry Damayanti (Ekonom LPS), Asfi Manzilati (Ekonom Unbraw), Moekti P. Soejachmoen (Ekonom Mandiri Institute) 
Menurut ekonom senior Core Indonesia Hendri Saparini, kualitas pertumbuhan ekonomi biasanya diiringi dengan beberapa indikator dari aspek sosial ekonomi, misalnya tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran, hingga rasio gini. Indikator lain yang juga menentukan kualitas pertumbuhan ekonomi adalah perubahan struktur ekonomi yang berkaitan erat dengan peran sektor industri sebagai motor penggerak perekonomian.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun akan berada di kisaran 5% - 5,4%, dan titik tengahnya ada di 5,2%.
“Intinya pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mampu mengoptimalkan semua potensi sektoral untuk menjadikan Indonesia segara produsen, yang didukung oleh potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat dan memanfaatkan teknologi untuk mendorong semua potensi yang dimiliki,†jelasnya.
Hal senada dikatakan Amalia A. Widyasanti, ekonom Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), jika ada perubahan struktur ekonomi, maka tidak ada keraguan pertumbuhan ekonomi itu berkualitas. Untuk itu reformasi struktural ekonomi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan tumbuh berkelanjutan.
“Ekonomi Indonesia tidak bisa bergantung kepada perkembangan ekonomi global, sehingga diperlukan penguatan ekonomi domestik. Caranya, dengan mereformasi struktur ekonomi, teknologi dan kualitas SDM,†jelasnya.
Faktor lain yang penting dalam menunjukan kualitas pertumbuhan ekonomi, menurut ekonom Bank DBS Masyita Crystallin, adalah stabilitas harga kebutuhan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini. Inflasi hanya berkisar 3%-3,5 persen, bahkan Maret tahun ini hanya 2,47%. “Jadi pertumbuhan cukup baik, tingkat pengangguran turun, tingkat kemiskinan turun, gini rasio turun, inflasi juga turun. Ini menunjukkan bahwa perekonomian nasional sudah on the track.â€
Menurut Hendri, Indonesia meski mempunyai pertumbuhan ekonomi yang relatif tidak terlalu tinggi, namun termasuk tinggi di antara negara-negara besar dunia. Performa ekonomi yang meyakinkan itu tidak terlepas dari strategi pembangunan infrastruktur yang sudah mulai merata ke seluruh Indonesia.
Masyita menambahkan pemerintah bahkan membangun penyebaran kawasan ekonomi dari barat hingga ke timur, tidak hanya sekadar di Jawa saja, sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur industri. Dengan demikian, ke depan pemerintah sudah meletakan dasar untuk pengembangan perekonomian yang cepat dan lebih merata, yaitu kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, dan kawasan pariwisata strategis nasional.â€
Menurut Masyita, konsumsi saat ini masih cukup tinggi, bahkan bisa lebih tinggi dari 5,05 persen, karena pada semester I/2019 konsumsi rumah tangga akan terpengaruh oleh penyelenggaraan Pemilu. "Investasi juga diperkirakan lebih tinggi, tetapi impornya tidak akan setinggi tahun lalu."
Dia mengingatkan agar pemerintah melakuka diversifikasi struktur ekspor dari kebergantungan terhadap ekspor komoditas, serta meningkatkan ekspor dengan value added yang tinggi. Selain itu juga perlu melakukan revitalisasi sektor manufaktur berorientasi ekspor dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar
Amalia optimis jika kebijakan-kebijakan pemerintah terus berkelanjutan, maka perekonomian Indonesia akan bisa tumbuh dan bertahan diatas 5%. "Hasilnya akan kelihatan, karena masalah efisiensi dan produktivitas dapat dicarikan solusinya. Oleh sebab itu industri logistik distribusi itu akan jadi peluang, karena konektivitas infrastruktur sudah bagus.â€
Pendalaman Sektor Keuangan
Sementara itu, Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Destry Damayanti mengatakan akses masyarakat Indonesia terhadap jasa keuangan atau inklusi keuangan dinilai masih tertinggal jika dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Filipina. Padahal, sektor jasa keuangan memiliki peran yang penting dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Saat ini Indonesia masih dihadapkan pada masalah pendalaman di sektor jasa keuangan tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stagnan dikisaran 5% membutuhkan upaya untuk mencegah berlanjutnya pemburukan situasi. Dan sektor jasa keuangan merupakan salah satu sektor penting yang berperan di dalamnya.
Oleh sebab itu, tegas Destry, isu pendalaman keuangan menjadi hal penting yang perlu diangkat mengingat kondisi sektor keuangan Indonesia masih didominasi oleh perbankan (115 bank umum dan 1.593 BPR) yang menguasai 77,15% pangsa pasar aset. Sementara pasar modal Indonesia, baik ekuitas, maupun obligasi masih relatif tertinggal dibandingkan negara lain.
“Untuk itu diperlukan perbaikan dari sisi demand (investor), suplly (instrumen), infrastruktur pasar dan kebijakan yang kondusif, serta memperkuat regulasi untuk melindungi hak-hak investor dan jaminan penegakan hukum, serta menyederhanakan perizinan usaha dan investasi keuangan,†jelasnya.
Destry menambahkan upaya pendalaman sektor jasa keuangan perlu terus dilakukan dengan tetap memperhatikan pengelolaan risiko dan stabilitas sistem keuangan. Pendalaman keuangan menjadi sangat penting mengingat peran sektor jasa keuangan sebagai sumber pembiayaan pembangunan, maupun sistem pembayaran yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat.
"Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi ke depan, sektor jasa keuangan dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan investasi sehingga perlu dilakukan upaya inklusi keuangan, baik dari pasar keuangan maupun institusi keuangan,†jelsanya.
Dia menambahkan istilah inklusi keuangan muncul sebagai penegas bahwa pembangunan yang berkualitas pada sektor keuangan tidak hanya berfokus pada aspek kedalaman, namun juga pada keterjangkauan serta efisiensi penyedia jasa keuangan. Meskipun peran dan keberhasilan sektor keuangan dalam menumbuhkan ekonomi berbeda-beda, namun diperlukan sektor keuangan yang efektif dan efisien untuk menumbuhkan perekonomian yang berkualitas
Sementara itu, Asfi Manzilati, ekonom Universitas Brawijaya mengatakan Indonesia merupakan pasar potensial bagi pengembangan ekonomi syariah , pasalnya memiliki populasi penduduk Muslim terbesar di dunia. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk semakin mendorong insklusi keuangan syariah bagi masyarakat.
Perkembangan bisnis dan industri keuangan syariah di Indonesia terus berkembang, ditandai dengan hadirnya berbagai institusi keuangan syariah. Di antaranya perbankan syariah, takaful, koperasi syariah dan pasar modal syariah, baik secara konvensional, maupun melalui media teknologi dan digital.
Karena di era ekonomi digital, menurut Moekti ekonom Mandiri Institute, mempersiapkan infrastruktur sumberdaya manusia menjadi keharusan seperti dana analyst, data scientist, big data expert. Selain juga meningkatka literasi masyarakat dalam transaksi ekonomi digital dalam koridor roadmap e-commerce dan financia technology (fintech). siaran pers/DD
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya
Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam
Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga
Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera
Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu
Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar
Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor
Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan
Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun
Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar
Internasional

Sabtu 25 Oktober 2025, 10:18 WIB
Kenapa Jumlah Teman Makin Berkurang saat Dewasa? Ini Alasan Ilmiahnya
Sabtu 11 Oktober 2025
Gencatan Senjata Gaza: Penemuan 55 Jenazah dari Reruntuhan
Senin 22 September 2025
Portugal Resmi Akui Negara Palestina, Ikuti Jejak Inggris, Australia, dan Kanada
Rabu 03 September 2025
Akademisi Indonesia di Inggris Desak Reformasi Politik dan Keamanan, Imbau Aspirasi Damai
Politik

Kamis 06 November 2025, 08:29 WIB
Doli: Musda Golkar Riau Harus Jadi Awal Kebangkitan Menuju 2029
Minggu 07 September 2025
DPW PKS Riau Lantik Pengurus DPD PKS Kampar, Fahmi SE ME Resmi Nahkodai
Senin 05 Mei 2025
MK Tolak Gugatan Wakil Bupati Siak, Afni-Syamsurizal Tetap Pemenang Pilkada 2024
Kamis 17 Oktober 2024
Dukung Abdul Wahid-SF Haryanto, DPP Pemuda Sriwijaya RoadShow ke Seluruh Riau
Nasional

Rabu 10 Desember 2025, 09:52 WIB
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya
Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya
Rabu 10 Desember 2025
BNPB: Total Korban Meninggal Bencana di Sumatera Capai 964 Orang
Sabtu 06 Desember 2025
Gempa M 5,3 Guncang Halmahera Barat, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Terpopuler
01
Kamis 06 Desember 2018, 07:17 WIB
Tabrakan Dua Pesawat Militer AS di Jepang, Tujuh Awak Hilang 02
Kamis 06 Desember 2018, 09:45 WIB
1 Anggota Brimob Tertembak Saat Pencarian Korban Penembakan KKB 03
Kamis 06 Desember 2018, 11:59 WIB
Ditolak Istri Berhubungan Badan, Ayah di Merangin Cabuli Anak Kandung 04
Kamis 06 Desember 2018, 06:35 WIB
MotoGP Ubah Kebijakan untuk Rider yang Finis Sambil Terjatuh 05
Kamis 06 Desember 2018, 07:34 WIB
Zumi Zola Hadapi Vonis
Pekanbaru

Rabu 10 Desember 2025, 06:08 WIB
Pemko Pekanbaru Salurkan Rp1,5 Miliar Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh
Rabu 10 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Salurkan Rp1,5 Miliar Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh
Rabu 03 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Perkuat Layanan Publik Lewat Rotasi Pejabat dan Pemilihan RT/RW
Selasa 02 Desember 2025
Hadapi Libur Akhir Tahun, Pemko Pekanbaru Perkuat Kolaborasi dengan TNI-Polri