Rabu, 10 Desember 2025

Breaking News

  • Secarik Koran, Jendela Menuju Penyair Terkemuka   ●   
  • Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya   ●   
  • Matchday Keenam Liga Champions: Barcelona Bangkit, Chelsea Kembali Terpeleset   ●   
  • Pemko Pekanbaru Salurkan Rp1,5 Miliar Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh   ●   
  • BNPB: Total Korban Meninggal Bencana di Sumatera Capai 964 Orang   ●   
Kementan Pacu Pengelolaan Sumber Daya Pangan Lokal Sebagai Pangan Alternatif
Rabu 11 November 2020, 18:46 WIB

Situsnews - Jakarta

Sumber daya pangan lokal menjadi pangan alternatif saat ini sedang gencar digalakkan pemerintah. Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan 6 produk pangan yang bisa menjadi pengganti nasi yaitu jagung, ubikayu, talas, pisang, sagu dan kentang. Pada acara webinar dengan Lemhanas hari Rabu (11/11), Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyebut Indonesia memiliki potensi bahan pangan lokal sangat besar yang bisa diolah untuk memenuhi kecukupan gizi.

Suwandi mengatakan Indonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan sumber protein, 110 jenis rempah dan bumbu, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, dan 40 jenis bahan minuman.

Dengan potensi bahan pangan yang sangat besar tersebut, masyarakat Indonesia seharusnya sangat mampu untuk melakukan diversifikasi pangan, yaitu tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja.

Upaya membangkitkan pangan lokal dapat dilakukan dengan pendekatan demand side. “Kita mulai gaungkan trend baru konsumsi pangan lokal sebagai lifestyle, dorong regulasi konsumsi pangan lokal dan operasionalnya melalui kampanye cintai produk dalam negeri atau pangan lokal,”ujar Suwandi.

Ia berharap mulai adanya branding bahwa pangan lokal bukan barang inferior. Secara luas bisa dengan peran serta pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menyajikan konsumsi pangan lokal dalam berbagai acara.

Tidak hanya sampai di sana, kini dalam mendukung upaya lumbung pangan Kementan juga mulai menggarap metode pertanian pola integrated farming dengan menerapkan zero waste yang belakangan ini banyak ditekuni petani untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan secara holistik dalam satu lahan. Pola integrated farming ini merupakan pengelolaan pertanian terpadu, dimana dalam satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas yakni padi, sayur, ayam, lele, sapi dan komoditas pangan lainnya.

“Dalam mewujudkan kemandirian pangan Kementan juga sangat mendukung petani dalam melakukan metode pertanian integrated farming dengan zero waste yang artinya penggunaan eksternal input diminimalisir, apa yang ada di dalam diputar agar efisien di sisi input. Bahkan bisa sampai 4 kali tanam selama setahun,” ungkap Suwandi.
Ia menambahkan Kementan di bawah komando Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat serius mendorong pengembangan pola integrated farming ini melalui pemberian bantuan KUR, bantuan bibit dan sarana produksi lainnya. Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional didukung semua daerah dan terjadi peningkatan kesejahteraan petani secara holistik di seluruh wilayah Indonesia.

Akhmad Fauzi dari FEMA IPB menambahkan bahwa kekuatan pasar akan terdorong dari ucapan seorang tokoh atau aktor utama. Contohnya pada ucapan seorang Perdana Menteri Pakistan untuk mendorong konsumsi telur dalam negeri, pasar pun akan respon dengan baik dan meningkat. Ia mengatakan bahwa peran pempim ini yang sangat besar untuk merubah pola hidup masyarakatnya. Ketika pemimpin yang berbicara maka dampaknya akan luar biasa. karena peran dari seseorang yang menjadi panutan itu akan berdampak luar biasa.

Di dalam kandungan pangan lokal yang menjadi kearifan lokal atau budaya masyarakat setempat terkandung nilai gizi yang luar biasa. Contohnya seperti budaya masyarakat Jogjakarta untuk memasak lodeh saat bencana. “Di dalam kandungan sayuran tersebut ternyata isinya banyak sekali manfaat gizinya, tukas Akhmad Fauzi.

Senada dengan hal tersebut, Afrizal Gindow dari PT East West Seed Indonesia mengaku pihaknya turut andil mengembangkan produksi pangan di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokusnya adalah produk hortikultura. “Tanaman hortikultura ini umurnya pendek yang dijadikan sebagai alternatif pangan, kita harus cari alternatifnya tidak hanya kepada pangan padi jagung dan kedelai saja tapi ada alternatif lainnya,” ujarnya.

Beberapa produk alternatif pangan sudah mereka keluarkan seperti bawang merah, semangka, jagung manis, jagung ungu, ketan, serta labu. Afrizal mengatakan permintaan benih hampir lima kali lipat meningkat dan datangnya kebanyakan dari masyarakat perkotaan, terutama kaum ibu-ibu milenial.

“Mumpung meningkat minatnya, jangan sampai nanti kendor. Makanya kami sedang berpacu untuk meningkatkan partisipasi anak muda,” ujarnya. Dengan mengenalkan hidroponik sayuran, Afrizal ingin masyarakat bisa memanfaatkan lahan sempit dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Saya senang kaum milenial tidak lagi mengatakan pertanian adalah kaum terbelakang. Dan saat ini kami juga sedang membina juga olahan pangan, mengenalkan untuk pelatihan ke pelajar SMK. Untuk itu perlu dukungan penuh seperti dari walikota dan Bupati untuk adakan pelatihan,” sebutnya.

(Deptan/AS)




Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top