Rabu, 10 Desember 2025

Breaking News

  • Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya   ●   
  • Matchday Keenam Liga Champions: Barcelona Bangkit, Chelsea Kembali Terpeleset   ●   
  • Pemko Pekanbaru Salurkan Rp1,5 Miliar Bantuan untuk Korban Bencana di Aceh   ●   
  • BNPB: Total Korban Meninggal Bencana di Sumatera Capai 964 Orang   ●   
  • Lapas Bagansiapiapi Pertajam Kompetensi Tembak bersama Kodim 0321/Rohil   ●   
Penanganan Tumpahan Minyak Optimal Hanya Perlu Oil Boom Banyak
Susi Pudjiastuti :Penangan Tumpahan Berjalan Baik dan Bergantung
Minggu 04 Agustus 2019, 05:28 WIB

Jakarta-Penanganan tumpahan minyak yang dilakukan PT Pertamina (Persero) sudah berjalan dengan baik dan sudah optimal. Hanya saja di beberapa lokasi masih tampak adanya tumpahan minyak yang disinyalir belum tertangani karena tidak adanya akses jalan, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengemukakan,

Ujarnya, penanganan tumpahan minyak juga bergantung pada arus gelombang dan arah angin, ia mengapresiasi respon Pertamina yang berusaha semaksimal mungkin menangani peristiwa tersebut.

Susi minta BUMN Migas itu memperbanyak stok "oil boom" untuk menangani kejadian tumpahan minyak menyusul keluarnya gelembung gas dan tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (ONWJ).

'Oil boom' adalah peralatan sejenis pelampung yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di air agar tidak menyebar.

"Kendala memang ada beberapa yang mungkin ini jadi pelajaran kita semua. Ke depan 'oil boom' itu mungkin kita harus punya stok lebih banyak. Kalau menangani lebih cepat dengan 'oil boom' yang lebih banyak, 'liquid' (cairan) ini mungkin tidak akan ke pinggir," kata Susi dalam jumpa pers bersama Pertamina di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Susi menyebut penanganan yang dilakukan BUMN migas itu telah terlihat cukup optimal. Meski diakui penanganan tumpahan minyak juga bergantung pada arus gelombang dan arah angin, ia mengapresiasi respon Pertamina yang berusaha semaksimal mungkin menangani peristiwa tersebut.

"Tapi tentu pelajarannya memang sebaiknya dengan begitu banyak 'rig' (anjungan), Pertamina harus memiliki stok 'oil boom' yang lebih banyak," imbuhnya.

Lebih lanjut, Susi mengatakan pemerintah akan memastikan proses penanganan dan pemulihan lingkungan pasca tumpahan minyak akan terus berjalan.

Kendati, menurut dia, prosesnya akan memakan waktu paling sedikit enam bulan. "Jadi ini sudah ditangani. Kita akan pastikan 'recovery' (pemulihan) ini tidak berjalan sekarang saja tapi terus menerus karena dampak lingkungan juga harus diantisipasi terus menerus. Tidak mungkin selesai satu bulan, dua bulan, tiga bulan. Pasti minimal enam bulan akan ada terus program konservasi dan 'recovery' dari dampak lingkungan yang ditimbulkan," katanya.




Editor :
Kategori :
Untuk saran dan pemberian informasi kepada situsnews.com, silakan kontak ke email: redaksi situsnews.com
Berita Pilihan
Rabu 10 Desember 2025
Masyarakat Bingung Tanggal Cuti Natal? Ini Penjelasan Resminya

Senin 08 Desember 2025
Beda Warna Beda Khasiat: Ini Nutrisi Anggur Hijau, Merah, dan Hitam

Kamis 04 Desember 2025
Satu Amalan Kecil yang Mengantarkan Seseorang ke Surga

Senin 01 Desember 2025
Ribuan Mengungsi, Ratusan Tewas dalam Banjir dan Longsor di Sumatera

Sabtu 29 November 2025
FPK Riau Gelar Seminar Pembauran Kebangsaan Berperspektif Budaya Melayu

Kamis 27 November 2025
Material Longsor Tutupi Jalan dan Permukiman di Jembatan Kembar

Kamis 13 November 2025
Indonesia Tegaskan Larangan Ekspor Sarang Burung Walet Kotor

Rabu 12 November 2025
Utang Pinjol Warga RI Tembus Rp 90,99 T, Gaji Habis buat Bayar Cicilan

Sabtu 08 November 2025
Korlantas Polri Siapkan Operasi Zebra dan Nataru untuk Amankan Libur Akhir Tahun

Kamis 06 November 2025
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Dua Pejabat Lain Tersangka Korupsi Rp 7 Miliar

Copyrights © 2025 All Rights Reserved by Situsnews.com
Scroll to top